ERP INDONESIA
Sebagai negara yang padat penduduk Indonesia mempunyai keunggulan komperatif dalam industri padat karya, karena tenaganya yang relatif murah dibandingkan negara-negara yang mempunyai kelangkaan tenaga kerja seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Berbahaya sekali jika suatu negara terus menerus mengandalkan diri pada industri berkeunggulan komperatif karena persaingan yang makin tajam dari negara-negara dengan tenaga kerja yang lebih murah seperti RRC, Vietnam, India, dan Bangladesh.
Konsep keunggulan komperatif sekarang diganti dengan konsep keunggulan kompetitif yang memperhitungkan semua faktor pokok yang mempengaruhi daya saing pada sistem produksi. Perusahaan yang beroperasi dalam pasaran domestik yang sangat kompetitif mempunyai peluang yang jauh lebih besar untuk berkembang menjadi perusahaan dengan daya saing internasional yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang menikmati proteksi yang tinggi dan hanya dapat bertahan dengan subsidi yang tinggi (Porter, 1990). Persaingan di dalam dan luar negeri akan lebih dapat lebih baik lagi dihadapi oleh perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) yaitu perusahaan yang memiliki industri teknologi.
Dalam hal ini akan menjadi tugas tersendiri bagi tim pemberdayaan perekomonomian negara agar lebih aktif dan strategis dalam melakukan perencanaan. Dengan bukti melemahnya rupiah terhadap dollar serta isyarat AS terus naikkan tarif impor barang China membuat kekhawatiran pasar. Tidak hanya dollar yang menguat tetapi juga yen. Harapannya untuk pemerintah lebih konsen kepada industri dalam negeri untuk lebih dikembangkan daan dibuatkan jalan untuk menembus pasar internasional, bukan hanya sekedar fokus pada pendaapatan pemerintah lewat pajak industri dalam negeri tapi juga pemberdayaan industri agar mampu bersaing di pasar baik nasional maupun internasional.
SIVENSYS ERP Software ERP Indonesia
source : www.google.com